Showing posts with label Caraku. Show all posts
Showing posts with label Caraku. Show all posts

Saturday, 3 November 2018

Straatosphere

Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh orang Indonesia. Indonesia menempati urutan ketiga negara terbanyak yang menggunakan media sosial instagram dengan total 57 juta pengguna (data Januari 2018 versi We Are Sosial).

Sebagai salah satu media sosial paling tren saat ini, Instagram tak pernah berhenti membuat fitur-fitur baru. Mulai dari video story, question, aplikasi belanja di stories, IG TV, hingga yang terbaru saat ini adalah video chat. Wow!


Nah, bagi Anda yang sering berurusan dengan komputer atau laptop dalam kegiatan sehari-hari,  ada baiknya Anda coba trik untuk upload gambar ke instagram berikut ini. Tanpa software tambahan apapun dan yang paling penting adalah gratis.

1. Login ke akun instagram Anda.

Langkah ini cukup mudah. Sama seperti di gawai. Hanya perlu memasukkan username dan sandi.

2. Gunakan Inspect Element.

Langkah yang kedua ini tidak terlalu susah juga. Anda hanya perlu klik kanan pada bagian yang kosong, lalu pilih 'Inspect'. Bisa juga dengan tekan Ctrl+Shift+I.

Jika sudah, maka tampilan instagram PC Anda akan berubah menjadi seperti di bawah ini. Bagian kanan akan dipenuhi dengan kode-kode, sedangkan bagian kiri merupakan tampilan instagram Anda dengan ukuran yang lebih kecil.

3. Pilih jenis gawai sesuai keinginan.

Jika sudah pilih, silakan refresh atau reload halaman tersbut.

4. Posting gambar anda.

5. Pilih gambar yang ingin diposting.

Langkah terakhir ini sama seperti saat ingin posting gambar melalui handphone. Setelah memilih gambar, Anda hanya perlu tekan 'Next' atau 'Selanjutnya'.

6. Buat caption.

Masih ada satu langkah lagi, yakni buat caption. Buat kata-kata semenarik mungkin agar semua orang suka dengan postingan Anda. Selanjutnya tekan 'Share'.


Nah, sangat mudah, bukan? Selamat mencoba.

Wednesday, 24 October 2018



Beberapa waktu yang lalu, di suatu sore yang gelap, aku bersama santri Rumah Muda lain datang menuju kediaman guru tahfidz kami. Seperti biasa, setelah menghafal, ada banyak sekali nasihat yang kami terima untuk kesuksesan di masa depan.

Kali ini nasihat dari Ustad Adhli kami beri judul "Empat Kunci Sukses Versi Ustad di Rumah Muda".

1. Konsistenlah dalam Menebar Manfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’no:3289).

Dalam segala bentuk penciptaan Allah kepada manusia, selalu saja diberikan kelebihan yang tak terduga pada setiap wujud dan perilakunya. Maka berikanlah manfaat sekecil apapun kepada manusia lain.

Setidaknya kita akan mendapat balasan dari yang kita beri manfaat. 

2. Selalu Siap Menerima Teguran.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, Allah menyediakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Imran: 133-134).

Sudah jelas bahwa pasti setiap manusia akan melakukan kesalahan, termasuk Nabi. Maka Allah menyuruh mereka yang bersalah untuk memohon ampunan. Secara langsung atau tidak langsung, Allah akan memberi teguran dan peringatan kepada mereka. Hanya saja, manusia tidak tahu-menahu kapan dan dimana teguran itu akan diterima. 

Maka ketika berbuat salah, orang lain-lah yang akan menegur kita. Dengan menerima teguran itu dan berusaha memperbaiki, maka itu artinya kita telah bertaubat atas sebuah kesalahan.

3. Jaga Sholat Lima Waktu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

4. Jangan Putus Menuntut Ilmu

اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ

Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”

Dari dalil tersebut sudah sangat jelas bahwa dari lahir hingga meninggal, kita diperintahkan untuk menuntut ilmu. Maka jika ingin sukses dunia dan akhirat, tuntutlah ilmu dengan benar.

Menuntut ilmu tidak boleh sembarangan. Bukan facebook, Youtube, Instagram, atau media sosial lain yang bisa membuat kita pintar, tapi guru atau ustad. Untuk mencari guru atas ustad sendiri harus tahu apakah dia bersambung keilmuannya kepada Nabi Muhammad atau tidak. 

Sebab bisa jadi sia-sia jika kita berguru, tapi tidak tahu sanad keilmuannya.


Sekian.
Teruntuk Ustad Adhli, selamat melanjutkan pendidikan di Maroko. Semoga mendapat ilmu yang barokah. Aamiin.

---oooOOOooo--

Tuesday, 17 April 2018



Mencuci adalah hal yang setiap pekan kita lakukan. Kebanyakan dari kita mencuci agar pakaian terlihat bersih, karena itu memang tujuan terpentingnya. Tetapi ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencuci pakaian. Sebelum kita belajar bersama tentang cara mencuci pakaian, saya akan menulis tentang pembagian air menurut islam. 

Saya pernah iseng menulis tentang air di postingan sebelumnya. Air adalah salah satu sumber kehidupan paling penting di bumi. Dalam berbagai sudut pandang ilmu, air selalu dijadikan sebagai hal yang selalu diperhitungkan. Entah dari sudut pandang ilmu fisika, kimia, atau bahkan agama.

Mari kita lihat air dari sisi islam. Berdasarkan kesuciannya, air dibagi ke dalam empat jenis, yakni:

1. Air Thahir Muthahir
Ini adalah jenis air yang berarti suci mensucikan. Thahir muthahir terbagi dalam 2 jenis, yakni air yang turun dari langit dan air yang bersumber dari bumi.

Adapun dalil tentang air yang turun dari langit itu suci adalah “Dia menurunkan bagi kalian air dari langit untuk menyucikan kalian dengannya….” (al-Anfal: 11)

Air yang turun dari langit diantaranya air hujan, air salju, air embun.

“Laut itu airnya suci dapat menyucikan dan halal bangkainya.” Dalil ini menunjukkan bahwa air laut itu suci, dan kemudian oleh para ulama diqiyaskan bahwa segala air yang dari dalam bumi adalah suci. Adapun air dari dalam bumi misalnya air laut, air danau, air sungai, dan mata air/air sumur.

2. Air Thahir Ghairu Mutahir
Ini adalah jenis air yang suci namun tidak mensucikan. Ada 2 pembagian jenis air ini, yakni:

a. Mutaghayyar, ada 4 syarat
- Tercampur benda bukan najis
- Tercampur dengan sesuatu yang larut dalam air (misal, lumpur)
- Bisa dipisahkan dengan air
- Mengubah nama air (misal, air kopi)

b. Musta'mal, ada 4 syarat
- Sudah digunakan untuk basuhan wajib dalam bersuci (misal, basuhan pertama pada rambut saat wudu)
- Airnya kurang dari 2 kolah
- Terlepas dari kulit 
- Tidak berniat iqtirot (meniatkan tangan sebagai cibuk)

Air jenis ini sebenarnya tidak najis, bahkan termasuk dalam jenis air suci. Hanya saja tidak memiliki sifat-sifat air yang bisa mensucikan.

Kita sering berwudu sebelum sholat. Sebagian besar orang yang melakukan wudu, mereka membasuh anggota badan sebanyak 3 kali karena itu termasuk sunnah wudu menurut beberapa madzhab. Tetapi yang harus kita tahu bahwa rukunnya hanya satu kali basuhan saja. Sehingga setelah basuhan pertama itu, air yang jatuh  bersifat musta'mal dan tidak bisa dipakai lagi untuk berwudhu. Berbeda dengan air yang jatuh dari basuhan kedua, dia tidak bersifat musta'mal. Karena hadats sudah terbuang oleh basuhan wudhu yang pertama. 

3. Air Mutanajis
Ada 2 syarat air menjadi mutanajis:
a. Jika air tersebut 2 kulah atau lebih, terkena najis hingga berganti warna, bau, dan rasa.
b. Jika air tersebut kurang dari 2 kulah, langsung menjadi mutanajis air tersebut.

Sekarang bagaimana cara menentukan 2 kulah itu?

Ada 2 cara untuk menetapkan air 2 kulah:

Pertama, dengan menetapkan atau melihat ukuran wadah air. 
Perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Apabila wadah yang digunakan adalah wadah berbentuk persegi empat, maka panjang, lebar dan kedalaman minimal wadah tersebut adalah 1 seperempat dziro’. 

2. Apabila wadah yang digunakan adalah wadah berbentuk prisma segitiga, maka panjang ketiga sisinya adalah 2 setengah dziro’ dan kedalamannya 2 dziro’.

3. Apabila wadah yang digunakan berupa wadah berbentuk lingkaran, maka lebarnya adalah 1 dziro’ dan kedalamannya 2 setengah dziro’.

(1 Dziro’ = 48 cm)

Kedua, dengan menetapkan atau melihat isinya.  Terdapat perbedaan diantara Ulama’ mengenai kadar air 2 kulah;

1. Versi keterangan dalam kitab Fathul Qodir karya KH M Makshum Ali, volume air 2 kulah adalah 174,58 liter

2. Menurut keterangan dalam kitab Ghoyatul Muna Syarah Safinatun Naja karya Syaikh Muhammad bin Ali bin Muhammad Ba ‘Athiyyah Ad-Du’ani, volume air 2 kulah adalah 216 liter.

3. Menurut keterangan dalam kitab At-taqrirot As-Sadidah, volume air 2 kulah adalah 217 liter.

4. Menurut keterangan dalam kitab Al-fiqhul Islami Wa Adillatuh karya Syaikh Dr. Wahabah Az-Zuhaili, volume air 2 kulah adalah 270 liter.

Wallohu a’lam. Saya juga kurang faham mengenai jumlah yang pasti. Barangkali ada diantara pembaca sekalian yang lebih faham mengenai hal ini silahkan tinggalkan komentar.

4. Air Musyamas/Thohir Muthahir bil Karohah (Suci mensucikan tapi makruh digunakan)
Syarat air musyamas adalah :
-Wadahnya terbuat dari logam
-Terkena matahari langsung
-Berada di daerah kenabian (Arab, dan sekitarnya)
-Thohir Muthohir

Empat syarat itu harus terpenuhi semua. Jika salah satu tidak ada, maka sifat air tersebut masih suci mensucikan dan tidak makruh.

Kita ambil contoh, misalkan air laut di daerah Arab. Air ini memenuhi 3 syarat Musyamas, yakni terkena matahari langsung, berada di daerah kenabian, dan Thohir Muthohir. Tetapi tidak ditempatkan pada wadah yang terbuat dari logam, maka sifat air ini suci mensucikan dan bisa dipakai untuk bersuci.

CARA MENCUCI YANG SYAR'I
Seringkali kita mendapati laundry syar'i di pinggir jalan. Sehingga membuat banyak sekali orang-orang muslim tertarik untuk menggunakan jasa mereka. Ternyata ada beberapa pihak yang belum faham mengenai makna laundry syar'i yang sebenarnya. Setelah ditanya, laundry syar'i menurut mereka adalah ketika pakaian antara laki-laki dan perempuan dipisahkan saat di dalam mesin cuci.

Sekarang mari kita belajar bersama tentang cara mencuci pakaian yang benar menurut fiqh. Ini sesuai yang telah diajarkan oleh guru kami di Rumah Muda Indonesia, Ust. Adhli Al-Qarni. Kali ini saya akan menuliskan dengan 2 metode. Anggap saja metode pendek dan metode panjang.

Metode pendeknya adalah ketika kita mencuci pakaian, terlebih dahulu pisahkan antara pakaian kotor dengan air. Pastikan status air yang kita gunakan untuk mencuci adalah suci.

Setelah itu, masukkan air ke pakaian kotor, jangan sebaliknya. Karena kita tidak tau apakah pakaian yang kita cuci itu mengandung najis atau tidak. Sehingga ketika air yang mendatangi pakaian, status air yang tersisa nanti bersifat musta'mal, yakni suci tapi tidak mensucikan. Jika pakaian yang mendatangi air dan ternyata pakaian mengandung najis, maka status air menjadi mutanajis, hilang kesuciannya dan hilang sifat suci air tersebut.

Metode panjangnya adalah, sebagai berikut:
1. Pisahkan terlebih dahulu antara pakaian yang mengandung najis dengan yang tidak terkena najis. Mungkin antara pakaian yang terkena pipis, darah, nanah dengan pakaian yang terkena keringat, debu, atau mungkin tanah. Apakah tanah itu suci? Ya, karena tanah itu berasal dari bumi yang hakikatnya suci selagi tidak terkenal najis.

2. Guyur pakaian-pakaian kotor dengan menggunakan air sehingga najis akan terdorong dan hilang. Setelah najis dan kotoran dipastikan hilang, silahkan menggabungkan pakaian-pakaian yang dipisahkan tadi.

3. Pakaian yang telah diguyur tadi kemudian direndam dengan sabun/detergent dan disikat untuk menghilangkan najis kembali. Boleh juga tanpa direndam, cukup disikat saja karena sebelumnya sudah diguyur dengan air. 

4. Bila menggunakan mesin cuci, masukkan pakaian dahulu baru kemudian air. Lagi-lagi karena mengantisipasi sifat air nanti akan menjadi mutanajis.

5. Saat mengguyur air, pastikan air masuk ke serat pakaian sehingga najis dan kotoran terdorong sempurna. Pastikan juga pakaian kita bersih sehingga tidak sia-sia pekerjaan kita dari awal sampai akhir.

Wallahua'lam
Semoga bermanfaat.