Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Wednesday, 2 June 2021


Sejak masa PSBB berlangsung di Indonesia, produk frozen food mulai banyak digemari masyarakat. Selain karena lebih praktis, frozen food juga dipercaya kaya akan nutrisi. Selain itu, frozen food juga memiliki banyak sekali pilihan, mulai dari goreng-gorengan, makanan lokal, asia, sampai makanan barat.


Frozen food juga bisa lebih tahan lama jika dibanding dengan jenis makanan lainnya. Karena disimpan di suhu yang terjaga dan kedap udara, maka frozen food pun juga aman dari bakteri, dan tentu saja lebih higienis.


Frozen food bisa dibeli di banyak tempat, misalnya supermarket, minimarket, atau pasar. Tapi kalau mau yang lengkap dan banyak promo, kalian harus datang ke agen atau toko yang khusus menjual frozen food.


Nah, pada tulisan kali ini, aku akan kasih rekomendasi toko frozen food ke kalian semua. Karena aku saat ini tinggal di Bogor, jadi aku bakal kasih rekomendasi untuk di wilayah Bogor saja.


1. Dramaga Frozen food


Dramaga Frozen Food (DFF) adalah salah satu toko frozen food yang berada di Jalan Raya Tanjakan Cinangneng. Jaraknya kurang lebih 1 km dari kampus IPB Dramaga.


Toko ini mulai buka pertama kali pada tahun 2020. Meski masih baru, namun pelanggan dari DFF sangat banyak.

Jenis makanan yang dijual di DFF sangat bervariasi, mulai dari nuget, sosis, sea food, dll.


Salah satu produk yang aku sukai adalah Yogurt Sentulfresh. Aku udah nyobain yogurt ini dari waktu pertama kali di Bogor. Rasanya bikin nagih.

Biasanya kalau beli, aku dapat harga Rp10.000. Namun di DFF, aku dapat harga cuma 8.000. Dan yang lebih spesial, karena aku udah terdaftar jadi member/reseller DFF, aku dapat potongan harga lagi. Jadi harga yogurtnya cuma 6.000. Murah banget, kan!


Jika sudah terdaftar jadi member/reseller, pembeli cukup menyebutkan namanya, maka bagian kasir akan otomatis memotong harga belanja jika memang sudah terdaftar.

2. Ciomas Frozen Food
.

Ciomas Frozen Food berlokasi di area ruko daerah Padasuka, Kecamatan Ciomas, Bogor.

Hati-hati aja kalau datang kesini, karena pilihan frozed foodnya ada banyak banget. Bakal ngiler kalau udah masuk ke tokonya.

Selain terletak di dekat jalan raya, Ciomas Frozen Food memiliki area parkir yang luas.

3. Sadeng Frozen Food 

Mau cari tomyum? Atau mau cari makanan ala-ala Korea lainnya? Datang ke Sadeng Frozen Food aja!

Kalian bisa dapetin makanan-makanan itu dengan harga yang murah banget. Selain makanan korea, di Sadeng Frozen Food juga ada makanan cemilan seperti donat, kentang, roti burger, otak-otak, nuget, dll.

Harga Nuget di Sadeng Frozen Food, mulai dari 10ribuan. Namun, jika ingin dapat potongan harga, kalian hanya perlu daftar jadi reseller saja. Cukup bayar biaya reseller, maka kalian akan langsung otomatis terdaftar jadi reseller di Sadeng Frozen Food. Atau, kalau mau gratis, cukup belanja sesuai dengan ketentuan.

Sadeng Frozen Food berlokasi di Jalan Raya Leuwisadeng, tepatnya di depan kantor kecamatan Leuwisadeng.

4. Cibatok Frozen Food

Toko ini melayani pembelian di tempat maupun pembelian online. Cibatok Frozen Food buka selama sepekan penuh tanpa libur, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam.

Kalau males datang ke toko, kalian bisa langsung menghubungi kontak yang ada : 082213198464, lalu bakal ada yang anter ke rumah. Hanya melayani di area tertentu saja loh ya. Untuk area luar Cibatok, bisa dikirim melalui ekspedisi yang hanya butuh waktu sehari.

Friday, 28 May 2021

 


Di suatu Kamis yang panas banget, Ajat, salah satu temanku di Bogor, mengajakku untuk jalan-jalan keliling Bogor.

Karena kebetulan saat itu aku juga lagi gabut banget, akhirnya aku meng-iya-kan ajakannya. Padahal, Kabupaten Bogor yang luasnya empat kali negara Singapura mah, nggak bakal bisa kita puterin.

Aku tinggal di Kecamatan Leuwiliang, sedangkan Ajat tinggalnya di Kecamatan Cariu. Jaraknya antara Leuwiliang dengan Cariu kurang lebih 75 km. Bayangin, berapa lama aku nungguin dia? Belum lagi, macetnya Bogor tuh kan suka bikin esmosi naik.

Oh iya ... btw, Cariu ini letaknya sebelahan sama Jonggol. Tau Jonggol, kan? Itu tuh ... yang sering dinyanyiin sama trio ubur-ubur sama Si Wakwaw. Saking jauhnya Jonggol, akhirnya disebutlah nama itu di lagunya wakwaw. Nah, Cariu ada di deket Jonggol.

Setelah menunggu Ajat selama dua jam, akhirnya kami pun bergegas mengendarai motor.

Dari Leuwiliang, kami menuju ke arah kota. Sebenernya, niat awalnya kepengin ke bioskop. Mumpung ada film horor yang lagi tayang.

Tapi ... belum 5 km berjalan, mataku tiba-tiba galfok sama sebuah toko buku di pinggir jalanan daerah Cibungbulang. Klasik banget gitu keliatannya.


Kami kemudian mampir bentar ke toko itu. Nggak ada nama tokonya sih kalau dari luar, tapi orang-orang disitu nyebutnya 'Terminal Buku Jadul' alias TBJ.

TBJ lokasinya di daerah Cibatok, Cibungbulang. Tepatnya di dekat pertigaaan arah masuk Pondok Pesantren Al Bahjah Bogor.

Pas awal masuk ke tokonya, kami cuma berfirasat kalau harga buku disana pasti murah-murah. Dan ternyata bener ferguso! Banyak banget buku yang harganya di bawah 10ribuan.



Pemilik TBJ ini namanya Pak Iyan. Umurnya kurang lebih 55 tahun. Kecintaan beliau sama dunia literasi, duh ... mantep banget deh. Kalau aku punya seratus jempol, udah aku kasih lah ke Pak Iyan semuanya.

Buku yang ada di TBJ macem-macem, mulai dari buku agama, politik, ekonomi, sosial, sampai teknologi.

Nggak hanya jual buku bekas loh, TBJ juga jual kaset-kaset jama baheula. Yang seneng sama lagu lawas, harus banget meluncur ke TBJ.



Pak Iyan ini orangnya baik banget. Ramah, murah senyum, dan perhatian sama pengunjung. Kami sampai nyaman banget ngobrol sama beliau. *Kalau udah cocok mah pasti nyaman.

Oh iya, kalian tahu nggak, berapa aja harga rata-rata buku disana?



Waktu itu aku beli 5 buku. Pak Iyan ngasih harga 40.000. Berarti rata-rata buku yang aku beli harganya 8ribu. Tapi bukan berarti kebanyakan harganya segitu loh ya. Ini cuma gambaran aja dari yang aku beli.

Nah, setelah 5 buku udah dibungkus, eh ... Pak Iyan malah ngasih bonus 1 buku. Baik banget kan? Baik nggak? Baik lah ...



Area depan TBJ ini cukup luas. Hal itu yang kemudian membuat banyak banget mahasiswa tertarik berkunjung ke TBJ. Baik itu buat baca-baca, sharing informasi, sharing ilmu, atau bahkan hanya sekadar ngopi.

TBJ ternyata adalah satu-satunya toko buku lawas yang ada di Bogor Barat. Maka nggak heran kalau toko Pak Iyan ini selalu ramai dikunjungi orang.

Orang yang sudah tua mampir kesini karena ingin nostalgia dengan jaman dulu. Anak muda mampir kesini karena penasaran dengan tulisan-tulisan jaman dulu.
(Pak Iyan)

Saturday, 30 March 2019

Alhamdulillah, sudah lima bulan berlalu sejak aku dan teman-teman memulai usaha kecil kami, berjualan susu. Lima bulan yang penuh pelajaran, tantangan, dan kebahagiaan yang tak terduga. Usaha ini bukan hanya soal menjual susu, tapi lebih dari itu, sebuah perjalanan berharga yang memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan, kerja keras, dan bagaimana menjalani proses dengan ikhlas.


Awal mula kami terjun ke dunia usaha ini berawal dari kebetulan yang tak terduga. Salah seorang teman kami memiliki tempat pengolahan susu di rumahnya. Kami berpikir, “Kenapa tidak mencoba sesuatu yang baru?” Sebuah ide pun muncul untuk menambah rasa pada susu yang dijualnya, menjadikannya lebih unik dan menarik. Tahukah kalian susu yang memiliki berbagai varian rasa, seperti Susu Mbok Darmi? Nah, kurang lebih begitulah konsep usaha yang kami ciptakan. Kami sangat bersemangat, namun di balik semangat itu, banyak sekali tantangan yang harus kami hadapi.


Pencarian tempat untuk berjualan ternyata tidak semudah yang kami bayangkan. Kami sempat mencari lokasi yang strategis, namun harga yang ditawarkan terlalu mahal untuk kantong kami yang terbatas. Di lain waktu, kami menemukan tempat yang lebih murah, namun pengunjungnya sepi. Ada juga tempat yang cukup strategis, namun jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal kami, membutuhkan banyak waktu dan bensin untuk mencapainya. Semua pilihan itu penuh dengan pertimbangan dan kesulitan, namun kami tidak menyerah. Kami tahu bahwa setiap langkah membutuhkan pengorbanan.


Setelah melalui banyak pertimbangan, kami akhirnya memutuskan untuk menyewa tempat di daerah Cikampak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal, dan harganya pun cukup terjangkau dengan modal yang kami miliki. Dengan penuh semangat, kami mulai membuka usaha ini dan berharap bisa mendapatkan banyak pembeli.


Hari pertama berjualan, kami sangat bersyukur. Allah memberi kami rezeki yang lebih dari cukup. Dalam satu hari saja, kami berhasil menjual 8 liter susu. Setiap liter susu bisa dibagi menjadi 6 gelas, jadi ada 48 pembeli yang datang pada hari pertama itu. Tanpa promosi apapun, hasil yang kami dapatkan sudah melebihi ekspektasi kami. Alhamdulillah, kami langsung menyisihkan keuntungan hari pertama untuk modal hari berikutnya. Kami merasa semangat kami terbayar lunas.


Namun, di pekan kedua, kami mulai merasakan tantangan yang sebenarnya. Kami mulai mencari karyawan untuk membantu kami, bukan karena malas, tapi karena bisnis online kami yang sudah berjalan lebih dulu mulai terbengkalai. Tentu saja, kami merasa bersyukur karena masih bisa melayani pelanggan dengan baik. Tetapi, kami tak bisa menutup mata bahwa pada bulan kedua, hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Kami malah mengalami kerugian, dan setelah melakukan perhitungan, kami menyadari bahwa pendapatan kami tidak cukup untuk menutup biaya operasional.


Meski begitu, kami masih tetap berusaha. Dengan penuh semangat, kami mencoba promo beli 2 gratis 1, namun hasilnya tetap tidak memuaskan. Kami bertanya kepada beberapa pembeli yang sering datang, namun tidak ada masukan yang berarti. Hari-hari kami terus berganti, kadang ramai, kadang sepi, namun setelah dihitung-hitung, jualan kami tetap minus.


Suatu hari, aku mengajak teman-teman untuk berdiskusi. “Apakah kita akan terus lanjut?” tanyaku. “Kita sudah buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam, namun hasilnya tak seperti yang kita harapkan. Bahkan tabungan kita semakin berkurang,” lanjutku. Kami semua terdiam. Semangat kami masih ada, namun hasilnya tidak sesuai harapan.


Akhirnya, kami memutuskan untuk menutup usaha susu ini. Mungkin, kami belum menemukan rezeki kami di sana. Mungkin ada pelajaran yang harus kami ambil dari kegagalan ini. Setelah menutup usaha, kami bercerita kepada guru kami. Dari beliau, kami mendapatkan sebuah motivasi yang luar biasa: "Semua orang di dunia ini siap untuk sukses. Tapi tidak semua orang siap untuk gagal. Jika kamu sudah siap untuk gagal, berarti kamu telah melangkah jauh di jalan menuju kesuksesan." Kata-kata itu menggugah kami. Ternyata, kegagalan adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui untuk mencapai keberhasilan.


Dari pengalaman ini, banyak hal yang kami pelajari. Pertama, untuk memulai suatu bisnis, perlu dipikirkan dengan matang. Rasa penasaran dan semangat saja tidak cukup. Strategi dan kerjasama sangat diperlukan. Kedua, pemilihan lokasi sangat menentukan. Kadang apa yang terlihat strategis, belum tentu berhasil setelah dijalankan. Ketiga, pelayanan adalah kunci utama. Meskipun produk kita bagus, tapi kalau pelayanan kita buruk, pembeli pasti akan berpaling. Penampilan yang rapi dan sikap yang ramah akan membuat pembeli merasa dihargai. Keempat, promo sangat penting dalam menarik perhatian pembeli. Jika kita tidak memberi tahu pembeli tentang promo yang ada, mereka mungkin tidak akan tahu dan kesempatan untuk menarik lebih banyak pembeli akan hilang. Kelima, tidak semua kerja keras berujung pada keberhasilan. Ini bukan soal seberapa keras kita bekerja, tapi seberapa besar kita percaya bahwa Allah punya rencana terbaik untuk kita. Keberhasilan itu bukan hanya soal usaha, tetapi juga takdir yang Allah tentukan. Dan yang terakhir, jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur dan mengingat Allah. Banyak orang yang lupa pada Allah ketika usahanya sedang sukses, namun Allah selalu ada untuk kita dalam setiap keadaan.


Akhir kata, ini adalah cerita kami, para pemuda yang sedang berjuang untuk menemukan arah dan makna dalam kehidupan. Sebentar lagi, aku akan memasuki usia berkepala dua, dan perjalanan ini memberi banyak pelajaran hidup. Semoga kisah ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua. Jika ada hal baik yang bisa diambil, ambillah. Dan jika ada hal buruk, biarkan ia menjadi pelajaran yang tak ternilai. Mari terus bersemangat dan ingat, setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari perjalanan hidup yang lebih besar. Semoga Allah selalu memberi kemudahan dan keberkahan dalam setiap usaha kita.

Sunday, 11 November 2018



Sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbanyak di dunia, Indonesia sudah tentu menjadi sorotan  bagi negara-negara muslim lainnya. Mereka berlomba dalam mempelajari sistem kehidupan yang ada di nusantara ini. Terutama nilai toleransi yang begitu dijunjung tinggi. 

Beberapa Muslim dari negara lain bahkan memilih tinggal di Indonesia karena bagi mereka, di negaranya sendiri keamanan terhadap pemeluk Islam kurang terjamin. Selain itu, mereka juga memilih untuk memperdalam ilmu agama karena dianggap Islam di Indonesia sesuai dengan harapan, yakni ramah dan penuh kedamaian.

Di zaman now banyak pesantren di Indonesia yang relatif modern telah menerima santri tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Seperti pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, pesantren ini telah menerima santri asing yang berasal dari Khazakhstan, China, Malaysia, dan Thailand.

Pondok Pesantren al-Khoirot Malang juga telah menerima santri asing atau pelajar internasional dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand (Pathani), bahkan Arab Saudi. Dalam website resminya, pesantren ini menyebutkan bahwa hal yang paling perlu diperhatikan, santri yang ingin belajar lebih dari satu bulan harus mengajukan permohonan visa pelajar atau izin tinggal sementara ke kedutaan atau konsulat Indonesia terdekat.

Dalam acara 'Seminar Hasil Penelitian Santri Asing di Pesantren' yang diadakan di Hotel Shahira Bogor beberapa saat lalu, Puslitbang Pendidikan Agama Kementerian Agama menyebutkan bahwa pada tahun 2018 ini, jumlah santri luar negeri di Indonesia meningkat. 

Dari 14 pesantren yang mereka teliti, tercatat sedikitnya ada 1.587 santri luar negeri yang belajar di pesantren Indonesia. Jumlah itu meningkat tajam jika dibandingkan dengan hasil penelitian pada tahun 2014, yakni 1.300 santri dari 116 pesantren yang diteliti.

Motivasi belajar mereka pun beragam. Mulai dari kesamaan paham keagamaan aswaja; pendalaman ilmu pesantren Indonesia yang bagus untuk perbaikan umat; dorongan semangat tabligh yang tinggi; hingga adanya komunitas NU, Muhammadiyah, LDII, dan ormas lainnya yang tersebar di negara mereka.

Tak hanya faktor dari internal pesantren, kehidupan masyarakat luar pesantren di Indonesia juga membuat santri dari luar negeri menjadi betah berlama-lama untuk belajar agama di Indonesia. Sikap santun masyarakat kita ternyata juga menjadi salah satu alasan utamnya.

Realitas banyaknya santri asing yang belajar di Pesantren Indonesia, pastinya menjadi kebanggaan sekaligus PR besar bagi pihak pemerintah dan pesantren dalam memberikan layanan terhadap mereka. 

Kehadiran santri asing di pesantren Indonesia, merupakan tanda yang sangat baik, karena ini berarti negara Indonesia dipercaya dengan baik oleh pihak luar negeri untuk dijadikan tempat menimba ilmu. 

Segala jenis perbedaan ormas islam di Indonesia bukanlah suatu masalah yang seharusnya dianggap serius oleh umat muslim. Sebab, perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita dalam menyikapi perbedaan tersebut.

Apabila kita tepat dalam menghadapi perbedaan tersebut, umat muslim di luar negeri tentu saja akan memandang baik umat muslim di Indonesia. Sebaliknya, jika perpecahan dan permusuhan adalah jalan yang kita tempuh, bukan tidak mungkin jumlah santri luar negeri di Indonesia akan menurun. Tingkat kepercayaan mereka terhadap pendidikan islam di Indonesia bisa saja hilang.

---------
Bogor, 11 November 2018
Lutfi Yulianto.

Tuesday, 6 November 2018



Kita semua tentunya tahu bahwa pagi adalah waktu yang memiliki banyak keberkahan. Ada sebuah sumber yang mengatakan bahwa, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” 
Wow!

Rasulullah saw. bahkan berdoa kepada Allah agar umatnya senantiasa diberikan keberkahan di pagi hari, 

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Jika sudah demikian, mana mungkin kita bisa mendustakan keberkahan yang ada di pagi hari?

Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan di pagi hari?

1. Berzikir
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, zikir artinya adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang. Sedangkan dalam bahasa Arab sendiri, zikir berasal dari kata yazkuru-zakara-tazkara yang memiliki arti menyebut, mengucap, menuturkan.

Salah satu berkah dari berzikir adalah bisa melunakkan hati manusia. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah kutipan hadis,

“Dzikir kepada Allah akan membasahi hati dan melunakkannya. Sebaliknya jika hati kosong dari dzikir, ia akan menjadi panas oleh dorongan nafsu dan api syahwat sehingga menjadi hati yang kosong dan keras. Anggota badannya sulit (menolak) untuk diajak taat kepada Allah.” (HR at-Turmudzi)

2. Tilawah dan menghafal quran.
Pagi adalah waktu yang paling tepat bagi para penghafal quran untuk menghafal atau bermurajaah. Udara pagi yang segar membuat ingatan kita juga lebih segar. 

3. Salat duha atau syuruk.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa, 'Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh'. Sedangkan salat duha sendiri, senilai dengan 360 sedekah.

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

4. Menghindari tidur pagi.
Bukan rahasia umum lagi jika udara pagi hari sangat baik bagi kesehatan tubuh. Itulah sebabnya banyak orang yang memanfaatkan waktu ini untuk olahraga atau aktivitas lainnya.

Maka sangat rugi bagi mereka yang menyia-nyiakan waktu ini, apalagi untuk tidur. Kecuali jika memang sedang dalam keadaan sakit. Sebab, tidur di pagi hari merupakan salah satu hal yang menyebabkan orang masuk dalam kategori fakir menurut kitab Ta'limul Muta'allim. Selain itu juga, tidur di pagi hari banyak memberi dampak negatif bagi kesehatan seperti, diabetes, obesitas, sakit kepala, depresi, dan lain sebagainya.

Sejauh ini, cara yang paling jitu untuk mengatasi rasa kantuk adalah dengan berwudu. Ketika wajah terkena basuhan air wudu, maka setan yang diciptakan oleh Allah dari api akan hilang. Semangat pagi akan bangkit kembali. Berkah pagi, tidak akan jauh dari diri. 

Insyaallah.

Semoga tulisan ini bermanfaat.