Wednesday, 18 September 2024

Di Balik Keindahan Gunung: Cerita Kami di Welirang"

Tahun 2018 menjadi salah satu tahun yang penuh kenangan bagiku, terutama saat kami, rombongan dari Jombang, memutuskan untuk mendaki Gunung Welirang. Keputusan ini muncul dari obrolan santai kami semasa di sekolah, dan tak lama kemudian, kami sepakat untuk menjadikan petualangan ini kenyataan. Dalam rombongan ini, aku bersama sahabat-sahabatku: Thoriq, Faisal, Faroq, Friday, dan Nizar.


Faisal adalah teman sekelasku di MAN Jombang, sedangkan Faroq, Thoriq, dan Friday adalah teman-temanku dari SMAN 3 Jombang. Nizar pun merupakan teman dari SMAN 2 Jombang. Rombongan ini terdiri dari sahabat-sahabat yang penuh semangat, siap menjelajahi keindahan alam bersama. Kami semua berboncengan dengan sepeda motor, dan saat itu, aku berboncengan dengan Faisal, sementara Thoriq berboncengan dengan Faroq, dan Nizar dengan Friday.


Kami memilih jalur pendakian via Tretes, yang terkenal dengan keindahannya. Perjalanan menuju titik awal pendakian terasa sangat menyenangkan, dikelilingi oleh hamparan alam yang hijau dan udara segar. Namun, di tengah kebahagiaan kami, ada beberapa kejadian mistis yang kami alami. Sebenarnya, ada momen-momen aneh yang membuat bulu kuduk merinding, tetapi kami sepakat untuk tidak membicarakannya selama perjalanan. Mungkin kami terlalu takut untuk membahasnya, atau mungkin kami ingin menjaga suasana tetap ceria.


Meski perjalanan terasa horor dan menyeramkan, kami tetap menikmati setiap langkah yang kami ambil. Tawa dan canda di antara kami membuat perjalanan terasa lebih ringan. Semangat kami tidak surut, meskipun terkadang kami harus melewati jalur yang curam dan berbatu. Kami saling mendukung, memberi semangat satu sama lain, dan itu membuat kami semakin dekat sebagai teman.


Setelah berjam-jam mendaki, akhirnya kami mencapai puncak Gunung Welirang. Keindahan yang tersaji di depan mata sangat luar biasa. Pemandangan dari atas benar-benar menakjubkan; lautan awan yang putih berarak-arak di bawah kami. Kami menghabiskan waktu di sana, mengagumi keindahan alam sambil berbagi momen berharga. Kami berfoto dan menikmati snack yang kami bawa.


Di dekat puncak, kami melihat banyak petani belerang yang berjuang mencari rupiah. Pemandangan ini mengingatkan kami akan perjuangan mereka yang tidak kenal lelah. Kami berusaha menghormati kerja keras mereka, sekaligus terinspirasi untuk selalu bersyukur atas setiap pencapaian yang kami raih.


Setelah puas menikmati puncak, kami mulai turun dengan hati yang penuh kenangan indah. Perjalanan ini bukan hanya tentang mendaki gunung, tetapi juga tentang persahabatan dan pengalaman yang kami bagi. Meski ada momen-momen mistis yang menyelimuti perjalanan kami, semuanya menambah warna tersendiri dalam cerita ini.


Akhirnya, kami tiba kembali di titik awal dengan senyum lebar dan hati yang bahagia. Gunung Welirang telah menjadi saksi perjalanan kami, sebuah tempat yang tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga kisah persahabatan yang akan selalu kami ingat. Kami pulang dengan penuh cerita, siap untuk berbagi kepada teman-teman di Jombang tentang petualangan yang tak terlupakan ini.


No comments:

Post a Comment